Omong Kosong itu sampah anorganik yang tidak bisa diuraikan tanah kata sang model foto Bro Erick |
AKU FANATIK
Foto bersumber dari halaman Facebook Rizki Darmawan |
- Fanatisme dalam pengertian bahasa sebagaimana dikemukakan oleh Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah: “Keyakinan/kepercayaan yang terlalu kuat terhadap ajaran (politik, agama, dan sebagainya)”. Sifat ini bila menghiasi diri seseorang dalam agama dan keyakinannya dapat dibenarkan bahkan terpuji, tetapi ia menjadi tercela jika sikapnya itu mengundangnya melecehkan orang lain dan merebut hak mereka menganut ajaran, kepercayaan, atau pendapat yang dipilihnya.
- Fanatisme yang terlarang adalah yang diistilahkan oleh al-Qur’an: Hamîyat al-Jâhiliyah (QS. al-Fath [48]: 26), yakni semangat menggebu-gebu sehingga kehilangan kontrol dan bersikap picik dan angkuh mempertahankan nilai-nilai yang bertentangan dengan kebenaran dan keadilan.
- Fanatisme yang terlarang adalah yang diistilahkan oleh Nabi saw dengan 'Ashabîyah atau Ta’ashshub. Kata ini terambil dari akar kata yang berarti melilit/mengikat. Dari sini maknanya berkembang sehingga berarti keluarga/kelompok di mana anggotanya terikat satu dengan yang lain. Keterikatan yang menjadikan mereka sepakat dan seia sekata, kendati kesepakatan itu dalam kebatilan. Masing-masing tampil dengan kukuh membela anggotanya kendati mereka salah. Inilah yang diingatkan Nabi saw. ketika bersabda: “Bukan dari kelompok kita (umat Islam) siapa yang mengajak kepada sikap Ashabiyah.”
ALQURAN MENJAWAB MISTERI LAUTAN
Foto bersumber dari Instagram rizki_atjeh |
KITA DAN HADIH MAJA
SILATURRAHMI PENGUAT UKHUWAH
Maka nikmat Allah yang mana lagi yang kau dustakan. Kata - kata tersebut terus diulang - ulang oleh Allah SWT didalam surat Ar - Rahman. Hal itu semacam pengingat bagi manusia agar selalu bersyukur dalam situasi dan kondisi apapun serta jangan kufur nikmat. Salah satu nikmat yang paling sering kita lupakan adalah nikmat silaturahmi. Bukan hanya formalitas, tapi bagaimana kita sebagai manusia memaknai silaturahmi untuk meningkatkan ukhuwah islamiyah dan ukhuwah insaniyah.
Seperti hari ini ku rekatkan lagi ukhuwah dengan saudaraku, yang sekarang sudah tidak lagi menetap di Abdya. Alhamdulillah silaturrahmi itu terjalin diantara kami, dan aku sebagai tuan rumah hanya mampu memberikan suguhan seadanya ala anak laut kepadanya.
Silaturahmi tak hanya memperkuat persaudaraan saja akan tetapi banyak hikmah dibaliknya, rezeki misalnya. Dengan bersilaturahmi, Allah akan melapangkan pintu rezeki selebar - lebarnya, sebagaimana sabda Baginda Nabi Muhammad SAW "Barangsiapa ingin lapangkan pintu rizqi untuknya dan dipanjangkan umurnya hendaknya ia menyambung tali silaturahmi." (HR. Bukhari)
Berbanding terbalik dengan kita yang suka memutus tali silaturahmi, jangankan rahmat-Nya malah azab yang aka disegerakan. Rasulullah bersabda "Tidak ada dosa yang lebih pantas disegerakan balasannya bagi para pelakunya di dunia bersama dosa yang disimpan untuknya di akhirat daripada perbuatan zalim dan memutus silaturahmi." (HR Abu Daud).
Perbandingan tersebut, harusnya mampu membuat kita sadar bahwa ada rahmat yang kita dapatkan jika kita menjaga silaturahmi. Sebaliknya azab yang kita dapati jika kita memutus silaturahmi dengan sengaja. Sekarang kita tinggal memilih mau yang mana, mau berkah atau azab.
Banyak sekali manfaat silaturahmi selain membuka pintu rezeki juga meningkatkan kesadaran akan pentingnya persatuan dan kesatuan yang akhirnya kita akan menghargai perbedaan yang ada, ketika sudah menghargai perbedaan maka konflik pun akan lebih mudah dihindari. Makanya hargai perbedaan, cari kesamaan, dan mantapkan persatuan dengan bersilaturrahmi. (Bro Rizki)
Wallahu a’lam bish-shawab.
KEINGINAN VS KEBUTUHAN
Wallahu a’lam bish-shawab.
RUMAHKU INDONESIAKU
Anak dan Cucu Tn. Tgk. Arsyad Wali dan Ny. Safiyah |